Tahun
2014 yang lalu masih teringat di kepala saya mengenai ucapan seorang narasumber
pada acara seminar nasional di sebuah universitas ternama di Bandung, Jawa
Barat.
Kami (perempuan) yang suka memakai rok mini, celana pendek, baju ketat. Bukan meminta untuk diperkosa. Tapi hanya sebagai kebiasaan dan kenyamanan saja dalam berpenampilan. Statment ini bisa diterima untuk untuk sementara. Tapi kalau digali lebih jauh lagi, maka statment ini tidak bisa diterima.
Kami (perempuan) yang suka memakai rok mini, celana pendek, baju ketat. Bukan meminta untuk diperkosa. Tapi hanya sebagai kebiasaan dan kenyamanan saja dalam berpenampilan. Statment ini bisa diterima untuk untuk sementara. Tapi kalau digali lebih jauh lagi, maka statment ini tidak bisa diterima.
Lho, kenapa bisa begitu, bukankah berpenampilan itu termasuk Hak Asasi Manusia (HAM)?
Tenang,
saya akan mencoba menjelaskan dengan sederhana. Perempuan
yang berpenampilan minim bukan meminta untuk diperkosa. Tapi berbeda dengan
kaum Adam, ketika melihat seperti itu maka mereka akan merasionalkan bahwa
perempuan seperti itu meminta untuk diperkosa.
Perempuan
berpenampilan minim tidak ingin di perkosa. Tapi laki-laki yang normal
"INGIN" memperkosa. Pernah lihat tidak seorang kiai, ustaz, tengku,
atau pemangku agama berzina? Jangan
selalu disalahkan laki-lakinya, tapi salahkan juga perempuannya.
Jika
perempuan mampu menjaga kehormatannya, maka akan menjadi penegak agama. Jika
tidak, akan menjadi penghancur agama. Perempuan
istimewa, seorang Ibu Pertiwi. Penyumbang semangat dan inspirasi untuk negeri.
Dengan catatan, perempuan itu mampu menjaga diri. Bukan menjaga rok mini, dan
celana ketat.
Memang
saya mengakui bahwa pornografi itu bersumber dari otak lelaki. Bahkan seorang dosen saya dulu pernah mengatakan bahwa:
"Porno itu tidak terletak pada penampilan perempuan. Tapi terletak pada isi kepala seorang laki-laki. Bagaimana pun tertutupnya seorang perempuan berpenampilan. Jika yang ada dalam kepala laki-laki adalah porno, maka pornografilah yang menjadi pikirannya. Ahhasil akan terjadi yang namanya pornoaksi".
Namun
demikian, kembali lagi pada perempuan. Mau memakai rok mini, baju ketat atau
tidak ?
Jika
jawabanya "Iya" maka bersiaplah kasus pemerkosaan di negeri ini tanpa
henti.
Jika
jawabannya "Tidak" maka besar harapan kasus pemerkosaan akan
berkurang.
Jadilah wanita yang elegan, berpenampilan yang sopan. Mencintai agama, sehingga mengerti kalau membuka aurat itu adalah dosa. Laki-laki juga begitu, melihatlah sewajarnya. Jangan melihat dengan detail. Sehingga godaan setan mampu dikalahkan.
Jadilah wanita yang elegan, berpenampilan yang sopan. Mencintai agama, sehingga mengerti kalau membuka aurat itu adalah dosa. Laki-laki juga begitu, melihatlah sewajarnya. Jangan melihat dengan detail. Sehingga godaan setan mampu dikalahkan.
*Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar