Negeriku
masuk stasiun televisi nasional. Berkali-kali di siarkan tentang Gayo. Pusat
perhatian jurnalis nasional dan lokal sudah terarah pada daerah yang
"sebenarnya" kaya ini.
Kritikan
demi kritikan sudah mengarah pada pembangunan daerah tersebut. Pemuda yang
sehat sudah mulai membuka mata, sudah mulai bersuara, sudah mulai mengikuti
perkembangan dunia global. Karena mereka menyadari bahwa kehidupan saat ini
bukan lagi kehidupan di era 60an.
Pembangunan
daerah itu, tidak mungkin berjalan hanya dengan berdoa. Harus diibangi dengan human resorce yang memiliki hati,
memiliki isi kepala yang kreatif. Bukan yang memiliki isi kepala berisi uang,
uang, dan uang. Karena itu bukanlah pedoman dalam mengabdi pada daerah, bangsa,
dan negara.
Saya
tidak ingin menulis ini di media manapun. Karena saya tahu saudara yang
terhormat kami (Orangtua kami) yang bertugas dan berkewajiban dalam hal ini
berteman facebook ini. Mohon maaf jika terpaksa saya harus menulis kata-kata
ini.
Bukan
karena benci, apalagi ingin mencaci-maki. Tulisan ini hanya untuk
mengintropeksi diri kita sendiri. Karena kami tahu, pemerintah memiliki
perjalanan dinas, studi banding, atau apalah sebutannya yang memiliki tujuan
meningkatkan kualitas diri pejabat pemerintah.
Jika
kalian sepakat boleh di share. Supaya daerah kita masuk televisi dengan kondisi
yang berbeda. Tapi karena prestasi yang membanggakan. Kampung Inggris Agusen
dan Kampung Inggris Penosan menjadi alwal untuk perubahan.
*Anak Gunung Louser yang tidak memiliki
kekuatan dan keilmuan yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar